Bahagia sekali rasanya saat mengetahui bahwa karya saya waktu itu lolos menjadi kontributor buku antologi 30 Dalam Cinta NYA ( 30HDCN). Maklum karena ini pengalaman pertama turut berpartisipasi dalam sebuah buku yang di terbitkan. Ditambah dalam buku tersebut turut juga menulis para penulis senior seperi Dang Aji, Okti Li, Nessa Kartika dan beberapa mahasiswa yang berada di luar negeri seperti di Jepang dan Belanda.
Perjalanan buku 30HDCN juga tergolong unik. Karena buku ini akhirnya terbit di Hongkong, tapi penulis lain yang berdomisili di luar Hongkong tidak menerima sampel buku. Mungkin kendala distribusi dan keterbatasan waktu dari penyelenggara.
Hingga hampir satu tahun, harapan saya untuk bisa membaca isi buku secara keseluruhan tidak pernah pupus, pun begitu dengan penulis yang lain. Hingga kabar gembira datang dari Okti Li yang akan mengupayakan buku tersebut untuk terbit di Taiwan melalui IndosuarA. Dan ternyata berkat kegigihan dan keikhlasan Okti Li dalam upaya penerbitan buku, kami seluruh penulis mendapatkan tidak hanya buku tapi juga royalty yang cukup besar. Sangat berterimakasih juga untuk IndosuarA yang telah menerbitkan buku tanpa memungut biaya dan memberikan royalty dengan sistem beli buku. Jadi buku itu laku atau tidak, kami tetap mendapatkan royalty.
Terlepas dari perjalanan buku yang penuh dengan liku-liku tapi berakhir dengan sangat indah ini, adalah isi buku. Kumpulan berbagai kisah nyata dari para penulis yang menggambarkan keteguhan mereka menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Aral rintangan yang tak menyurutkan niat berpuasa membuat kisah-kisah ini bertabur haru namun menuai kebahagiaan batin. Jelas saat membaca buku ini akan ada semangat yang tumbuh dalam hati pembaca untuk berusaha berbuat lebih baik dari kisah para penulis.
Lebaran tanpa ketupat dan takbir, jauh dari keluarga dan tetap bekerja seperti biasa tentu sangat menyedihkan. tapi bila hati telah berbalut ikhlas maka atas Kuasa NYA, hati akan tetap diliputi kebahagiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar