Pagi masih dirundung gerimis saat aku bersiap menuju KDEI ( Kamar Dagang Ekonomi Indonesia ) di Taipei. Satu minggu ini hujan memang tak henti mengguyur Negeri Formosa. Jumat ini adalah jadwal pengambilan foto online untuk membuat paspor baru. Hujan tak masalah bagiku, totally fine toh aku terbiasa kemana-mana sendiri, biasanya hanya dengan berbekal alamat, jauh di daerah Yilan pun aku bisa menemukannya.
Jadi pagi ini hujan tak mengurangi rasa bahagiaku untuk pergi sejenak keluar rumah. Sedikit bernafas lega bila tak harus selalu berkutat dengan pekerjaan dan kebandelan balita yang aku jaga.
Namun bayanganku untuk bernafas lega harus tertunda sementara, karena laupan ku ternyata sengaja cuti kerja hanya untuk mengantarku ke KDEI, oh my God! Tentu saja aku harus berpura-pura appreciate dan gembira.
Niat beliau untuk mengantarku mungkin sudah terencana sedemikian rupa, aku tebak demikian karena dari detail penjelasan yang ia berikan, dimana nanti dia menunggu saat aku pulang dan apa yang bisa kami makan nanti untuk makan siang.
Tak berapa lama, sampai juga kami di tempat tujuan, masih hujan!
"Jangan lupa payungnya, aku akan pergi sebentar ke rumah teman, tak jauh dari sini, nanti telepon aku kalau sudah selesai!" begitu pesannya sesaat sebelum aku menghambur pergi. Huft...setidaknya sekarang aku sendirian, antrian sudah cukup panjang dan aku masih harus menunggu agency ku datang.
"Siti kamu bisa tunggu ya, saya masih di Linkou?" ucap Ibu Susan di seberang telepon.
tentu saja dengan senang hati menunggu, ada alasan untuk mengulur waktu!
Happy banget bisa berinteraksi dengan fellow Indonesian, meski tak semua ramah, tapi serasa berada di rumah sendiri. Moment seperti ini selalu saja ditengarai dengan berbagi curhat tentang pekerjaan, kesusahan hidup dan juga tentang kerinduan pada kampung halaman.
Ibu Susan akhirnya sampai juga, dengan cepat menyerahkan dokumen untuk pengambilan foto, entah bagaimana caranya, enem orang anak buah Bu Susan yang datang dari berbagai daerah di Taipei termasuk aku, bisa menerobos antrian yang mengular.
Setelah kami semua selesai difoto Bu Susan menawarkan makan siang di convenient store yang ada di lantai bawah. kami semua mengiyakan dengan gembira, namun bertepatan dengan pintu lift yang terbuka, handphone ku berdering.
"Hello Allie, aku ada di bawah menunggumu, no problem take your time...".
Haiayah...bagaimana aku bisa enjoy makan kalau laupan sudah menunggu...
"Kenapa Siti?"
"Laupan ku sudah datang menjemput Bu".
"Jadi gimana?"
"Aku langsung pulang aja ya Bu".
Bayangan sushi dan salad yang ada di convenient store langsung menguap.
"Ati-ati ya Siti..."
"Iya Bu..makasih". jawabku sambil bergegas meninggalkan rombongan.
"Hows everything?" sambut laupan begitu aku masuk ke mobil.
"Good, sorry for waiting Sir".
"No..its ok...because today its raining so i didn't want if you are the one to wait".
Ooooo dear...sebenernya beliau sangat baik, bagi sebagian orang mungkin perhatian seperti ini adalah anugerah.
Aku menarik nafas panjaaaaang banget. berusaha meresapi kejadian hari ini. Niatan baik yang belum tentu memberi kenyamanan. Seperti aku yang lebih suka pergi sendiri dari pada antar jemput.
Meski begitu aku tetap sangat menghargai pertolongannya hari ini. menghargai sikapnya yang menempatkan aku dalam kesetaraan. Perasaan pribadi selanjutnya bisa menyesuaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar